Serba-Serbi

Selamat datang,,, Semoga Blog ini bermanfaat untuk anda,,,


undefined undefined


JAKARTA, KOMPAS.com - Perencanaan pengembangan diri dosen selama ini masih terfokus pada dua hal. Pertama, dosen diharapkan mampu meningkatkan gelar akademik, sehingga dosen didorong terus untuk melanjutkan pendidikannya sampai dengan gelar doktor. Kedua, dosen diharapkan mengikuti kegiatan-kegiatan untuk pengembangan pengetahuan dan ketrampilannya.

Pelatihan apapun tidak akan memberi hasil optimal bila dosen tidak memiliki ketrampilan, kepribadian dan temperamen yang tepat.
-- Winarni Wilman
"Belum tampak adanya kegiatan yang bisa mengembangkan aspek-aspek kepribadian dosen dan soft skills," ujar Winarni Wilman, psikolog dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, kepada Kompas.com di Jakarta, Jumat (5/3/2010), terkait makalahnya berjudul "Pendekatan Psikologi untuk Optimalisasi Pengembangan Diri Dosen" yang dipresentasikan di Kampus UI, Rabu (3/3/2010) lalu.
Winarni mengatakan, aspek-aspek tersebut berupa communicative skills, team building skills, leadership skills, time managemant skills, conflict management skills, stress management skills, trustworthiness, serta organizational effectiveness. Aspek-aspek itulah yang mendukung pekerjaannya sebagai dosen menjadi efektif.
"Karena dalam kenyataannya, peran sebagai dosen jauh lebih luas daripada mengajar dan mendidik," ucap Winarni.
Peran dosen lainnya, kata Winarni mengutip Kizlik (2010) sebagai sumber makalahnya, adalah seorang komunikator, pembentuk disiplin, pemberi informasi, penilai, manajer, konselor, anggota dari berbagai kelompok, pengambil keputusan, tokoh panutan, dan mungkin juga sebagai pengganti orangtua.
"Setiap peran ini memerlukan latihan dan keterampilan yang seringkali tidak diajarkan dalam pendidikan kesarjanaan yang diambilnya. Apapun pelatihan atau kursus yang diikuti tidak akan memberikan hasil yang optimal bila ia tidak memiliki ketrampilan, kepribadian dan temperamen yang tepat," ujarnya.
Apalagi, tambah Winarni, sebagai dosen yang juga psikolog, dia seringkali berhubungan dan harus membantu orang-orang yang memiliki masalah. Untuk itu, aspek kepribadian dan soft skillssangat diperlukan.
"Di perguruan-perguruan tinggi di negara lain persyaratan kepribadian calon dosen sudah dicantumkan ketika lowongan pekerjaan tersebut diiklankan. Di sini?" ujarnya.

0 komentar

Posting Komentar

Posting Komentar

Silahkan masukan komentar anda disini:

Langganan: Posting Komentar (Atom)